Lembaga Pers Mahasiswa Fakuktas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakrta - Bukan Sekedar Wacana


Saat Itu Kembang Purnama


Oleh: Moh Syamsul Arifin Bakri | Gambar: shutterstock

Saat itu kembang purnama

Melekat indah di depan mata

Seberkas cahaya, larik Sang Surya

 

Saat itu kelopak mentari

Menyinari seluruh isi hati

Berhenti dan tak mau pergi

 

Purnama setia mengambang

Kelak akan tumbang

Di kaki sang fajar, ia tinggal

 

Mentari heboh sendiri

Ia belum bisa mengerti

Berjalan atau berlari akan ia hadapi

 

Hingga akhirnya purnama menghilang

Sungguh malang, ia yang begitu terang

Kini meninggalkan.

 

Mentari memberanikan diri

Ia berteriak dengan nada tinggi

“Purnama kau pasti akan kembali”

 

Semoga,

Purnama dan Mentari.Sepasang bola mata

dengan hidung senada,

pipi merona,

serta merah bibirnya.

tanpa cela.

 

Mati lagi malam ini

di ruang sakti, tak bertepi

tak berpenghuni

Merebak dari dada ke ujung kepala,

dari dada ke telapak kakinya

 

lalu kembali lagi

membeli mimpi-mimpi

Jadi diri sendiri.

Posting Komentar

1 Komentar

Silahkan Kirim Tulisan Anda Baik Berupa Artikel, Opini, Cerpen, Dll ke
Email : lpmmetamorfos19@gmail.com